Dalam hidup, ada saat di mana kita harus berhenti memaksa diri untuk tetap berada di tempat yang tak lagi memberi ruang bagi langkah kita.
Bukan karena kita tidak mampu bertahan,
tetapi karena kita akhirnya mengerti
bahwa hati juga punya hak untuk tenang.
Berikan cintamu kepada mereka
yang tak hanya hadir,
tetapi juga membawa ketulusan dalam setiap pertemuan.
Berikan perhatianmu kepada jiwa-jiwa
yang menjagamu, meski dari jauh.
Hormati mereka yang menghormatimu
tanpa syarat dan tanpa pura-pura.
Hargai mereka yang menghargaimu
bahkan ketika dunia sedang tidak ramah.
Namun untuk mereka yang melupakanmu
di saat kamu datang dengan sepenuh hati…
untuk mereka yang mengabaikanmu
seolah waktumu tidak bernilai…
untuk mereka yang tak peduli
meski kamu sudah berkali-kali memahami…
bahkan untuk mereka yang diam-diam memusuhimu—
biarkanlah pergi.
Kadang, melepaskan bukan tentang menyerah,
tetapi tentang memilih dirimu sendiri.
Tentang memberi kesempatan bagi hatimu
untuk kembali bernafas tanpa rasa sesak.
Tentang menyadari bahwa tidak semua yang kita genggam
layak kita pertahankan.
Mengikhlaskan adalah salah satu bentuk
kepedulian paling lembut kepada diri sendiri.
Karena ketika kamu berhenti memaksa,
kamu membuka ruang untuk hal-hal baik
yang selama ini tertahan di depan pintumu.
Ingatlah:
energi kita terbatas,
dan tidak semua orang layak merasakannya.
( Redaksi)
Editor : Redaksi
URL : https://sintoranews.com/news-103-fakta-berbicara-saat-hati-belajar-menghargai-dirinya-sendiri